Lingkungan yang ramah anak menjadi bagian penting bagi tumbuh kembang khususnya remaja. Salah satu lingkungan yang dicanangkan ramah anak yaitu sekolah. Matsasurba melalui berbagai komponen dalam lembaga sudah melakukan berbagai adaptasi dan pengembangan, baik secara peraturan maupun kebiasaan, yang mendorong terbentuknya sekolah ramah anak. Salah satunya yaitu dengan membentuk Tim Teman Cermad (Teman Cerita Madrasah) yang digagas oleh Guru BK dalam TIM MGBK MTs Kota Malang. Terbentuknya Tim Teman Cermad Matsasurba ini mendapatkan respon positif dari Kepala Sekolah MTs Surya Buana. Tim Teman Cermad Matsasurbamerupakan bentuk dari pengembangan adanya peer-counselor sekolah yang tujuannya menjadi pendengar bagi para siswa-siswi yang dalam perkembangannya menghadapi berbagi permasalahan.
Tim Teman Cermad Matsasurbaini diseleksi secara khusus oleh guru BK MTs Surya Buana, Bu Jihan Safitri. Setiap rombongan belajar dari kelas 7 dan 8 diwakili oleh satu siswa. Mereka adalah Rafif Haziq Alfarizky (8A); Aulia Naysha Asyira Syakieb (8B); Akbar Maulana Salahuddin Hadi Elfahmi (7A); Muhammad Hubbi Irsyadil A'la (7B); Mauritz Aleesya Hafiedzah (7C); dan Rizqia Jameela Permana (7D).
Keenam siswa-siswi luar biasa tersebut merupakan Tim Teman Cermad Matsasurbayang sudah diseleksi untuk menjadi teman cerita bagi teman sekelas mereka ketika mendapatkan masalah dan membutuhkan dukungan teman sebaya. Tugas mereka menjadi bagian dari supervisi Guru BK Matsasurba, khususnya dalam membantu memberikan informasi terkait problem siswa-siswi agar mendapatkan penanganan kesehatan mental yang optimal.
Tim Teman Cermad Matsasurba sebelum terjun bertugas mereka mendapatkan pelatihan khusus mengenai basic listening skills yang diselenggarakan tim MGBK MTs Kota Malang bersamaan dengan pelantikan secara langsung Tim Teman Cermad MTs Se-Kota Malang pada Rabu, 25/10/2023 yang bertempat di aula MTsN 1 Kota Malang. Kegiatan pelantikan dilaksanakan pada pukul 09.00 s/d 10.00 WIB yang kemudian dilanjutkan dengan pelatihan mengenai basic listening skills.
Kegiatan pelantikan ini dihadiri dan dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Bapak H. Achmad Shampton, S.HI., M.Ag. Beliau meresmikan sekaligus melantik seluruh siswa-siswi delegasi Tim Teman Cermad MTs Se-Kota Malang. Selama proses pelantikan beliau juga memberikan wejangan dalam sambutannya kepada siswa-siswi delegasi mengenai pentingnya terbentuknya teman sebaya yang memiliki integritas menjaga kerahasiaan. “Sebagai teman cerita di masa perkembangan remaja memiliki peran penting dan menjaga kerahasiaan informasi juga penting, namun perlu digaris bawahi bahwa teman cerita patut untuk terbuka atas permasalahan teman-teman kepada Guru BK setiap Madrasah,†tutur beliau. Pada prosesi pelantikan, sebuah kesempatan luar biasa datang untuk salah satu delegasi MTs Surya Buana yaitu Aulia Naysha Asyira Syakieb (8B) terpilih menjadi sekertaris umum 1 peer counselor Teman Cermad.
Kegiatan lanjutan dari pelantikan ialah pelatihan kompetensi mengenai basic listening skills yang secara langsung disampaikan oleh dosen Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang, yaitu Dr. Khoirul Bariyyah, M.Pd., Kons. Beliau membagikan dasar-dasar sederhana dalam mendengarkan. Bagi beliau mendengarkan merupakan kompetensi umum bagi seorang teman cerita khususnya dalam menjalankan tugasnya sebagai fasilitator dan teman sebaya yang suportif bagi teman di sekolahnya. Dalam pemaparan materinya, beliau menguatkan dan memotivasi pentingnya adanya support group seperti para delegasi yang hadir khususnya dalam membantu lingkungan yang sekolah yang sehat mental.
Selama kegiatan pelatihan siswa-siswi surya buana mendapatkan ilmu seputar kompetensi cara menjadi seorang teman cerita yang baik, support system yang baik dan menjaga rahasia. Ilmu basic listening skills yang disampaikan yaitu meliputi beberapa keterampilan khusus berikut.
- Keterampilan attending, yakni keterampilan pertama yang harus dimiliki seorang teman cerita, yaitu memperhatikan tujuannya agar bisa menangkap pesan tersirat dari gestur sekaligus memberikan perasaan berharga dan nyaman bagi pencerita selama sesi bercerita. Kemampuan ini akan sangat berfokus pada kontak mata, gestur, dan mendengarkan. Pada keterampilan ini Tim Teman Cermad diajarkan cara memberikan kontak mata dan gestur yang tepat saat mendengar agar rekan yang sedang mencurahkan isi hatinya merasa aman dan nyaman menyampaikan permasalahan atau kondisinya.
- Keterampilan opening, yakni keterampilan seorang pendengar dalam membuka sesi percakapan dan komunikasi agar terjalin lebih nyaman dengan pencerita. Siswa-siswi diajarkan cara tepat membuka sesi sharing dengan teman melalui cara menyambut, membuat orolan sederhana yang netral, sampai obrolan yang mengarah pada problem masalah yang mungkin mengatarkan pencerita pada Tim Teman Cermad.
- Keterampilan acceptence (menerima), siswa-siswi mendapatkan arahan bagaiaman bersikap menerima cerita dari temannya agar teman merasa nyaman yaitu dengan bentuk verbal atau perkataan sederhana yang memberikan penekanan diterima cerita yang disampaikan dan juga bentuk nonverbal melalui gerakan atau gestur.
- Keterampilan restatement, yakni keterampilan seorang pendengar dalam mengulang kembali pernyataan dari teman yang bercerita, tujuannya agar pencerita merasa bahwa ceritanya benar didengar oleh Tim Teman Cermad.
- Keterampilan merefleksi perasaan, yakni keterampilan seorang pendengar dalam memberikan respon dan afirmasi secara verbal pada teman yang bercerita, hal ini menunjukkan rasa empati dari seorang pendengar kepada teman yang bercerita.
- Keterampilan klarifikasi, keterampilan untuk mengklarifikasi secara sederhana cerita yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan berbeda.
- Keterampilan memberikan saran, keterampilan bagi seorang Tim Teman Cermad khususnya ketika temannya membutuhkan saran, siswa diajarkan cara memberikan saran atau nasihat, salah satunya dengan memberikan saran secara langsung sesuai dengan konteks masalah, saran secara persuasif agar teman memberanikan diri menemui guru, dan saran alternatif dari sebuah kondisi tertentu.
- Keterampilan mengakhiri obrolan, keterampilan seorang pendengar khususnya Tim Teman Cermad dalam mengakhiri sesi cerita. Siswa diajarkan bagaimana membuat kesimpulan dari cerita yang disampaikan dan cara mengakhiri obrolan yaitu dengan mengingatkan waktu atau dengan mengifomasikan akhir sesi secara bertahap.
Keterampilan-keterampilan diatas diajarkan oleh Bu Riya secara sederhana pada seluruh Tim Teman Cermad khusunya di Matsasurba agar dalam melaksanakan tugasnya sebagai siswa-siswi pilihan dalam membantu kesuksesan dan kelancaran sekolah peduli kesehatan mental siswa.
Setelah usainya kegiatan pelatihan dan pelantikan yang diikuti secara langsung oleh delegasi siswa Tim Teman Cermad Matsasurba, mereka akan mulai bertugas khususnya dalam memfasilitasi pelayanan kesehatan mental sederhana dengan menjadi pendengar bagi rekan sebayanya, menjadi fasilitator siswa dengan guru BK, dan influencer di sekolah khususnya dalam bidang kesehatan mental yang akan di branding dalam sosial media Tim Teman Cermad Matsasurba. Harapannya dengan adanya fasilitas ini dengan terbentuknya tim khusus ini, Matsasurba selain bisa mengembangkan kiprah prestasi akademik dan non akademik serta mengembangkan karakter islami pada siswa, Mastsasurba juga bisa menjadi sekolah yang ramah anak dan terciptanya lingkungan peduli kesehatan mental. (Jihan Safitri)