Bagaimana jika kegiatan pembelajaran dikemas dengan program kegiatan di luar sekolah? Menyenangkan bukan? MTs Surya Buana telah melaksanakan kegiatan pembelajaran di luar sekolah yang disebut outing class setiap semester. Outing class bertujuan agar siswa memperoleh pengalaman belajar yang berbeda, mengamati objek secara nyata, dan menghilangkan kejenuhan di sekolah.
Rabu, 5 Maret 2024, Siswa kelas 7A dan 7B MTs Surya Buana melaksanakan kegiatan outing class yang berlokasi di Paribendo, Lawang. Para siswa berkumpul di MTs Surya Buana pukul 07.00 didampingi beberapa paguyuban orang tua, wali kelas, dan guru pendamping. Mereka berangkat menuju Paribendo pukul 07.15 menggunakan angkutan kota. Perjalanan memakan waktu kurang lebih selama setengah jam. Sepanjang perjalanan para siswa asyik berbincang dan makan kudapan yang mereka bawa.
Sesampainya di Paribendo, siswa berkumpul dan berfoto terlebih dahulu di depan Omah Produksi Telo Ungu. Mereka dipandu dengan pendamping untuk melakukan ice breaking sebelum memulai kegiatan supaya lebih rileks. Selanjutnya, siswa berbaris dengan rapi, lalu mengambil apron, topi chef, pin, dan alas kaki dari plastik sebelum memasuki ruangan supaya tetap steril. Di dalam ruangan terdapat beberapa meja panjang. Siswa duduk mengelilingi meja tersebut. Selanjutnya, pemateri menyampaikan materi terkait telo ungu, proses pembuatan, dan jenis-jenis isian telo.
Kegiatan di Omah Produksi Telo Ungu ini bermanfaat untuk mengembangkan potensi siswa untuk memulai berwirausaha, menambah keterampilan, serta mengenal makanan sehat. Telo ungu yang dikenal dengan nama ketela rambat memiliki beberapa kandungan gizi di dalamnya, seperti karbohidrat, vitamin, mineral, antioksidan, dan serat.
Proses pembuatan bakpau telo dibagi menjadi dua kegiatan, yakni pembuatan pasta ungu dan bakpau telo. Proses pembuatan pasta ungu diawali dengan pengadaan bahan baku, penimbangan, pencucian, pengukusan, hingga penggilingan. Ada beberapa rasa pasta yang disuguhkan, di antaranya telo ungu, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, cokelat, dan telo madu.
Sementara itu, proses pembuatan bakpau telo dimulai dengan menyiapkan bahan terlebih dahulu, lalu memasukkan bahan ke dalam mixer, dan membentuk adonan. setelah adonan dibentuk, diisi dengan pasta ungu. Selanjutnya, adonan bakpau didiamkan hingga mengembang, lalu dikukus. Setelah matang adonan siap untuk disantap.
Setelah tuntas menyimak materi, siswa 7A dan 7B secara bergantian memasuki ruangan pembuatan bakpau telo. Mereka mengamati mesin-mesin yang digunakan, seperti mesin untuk mengaduk adonan, mesin untuk mengoven bakpau, hingga mesin pengepakan. Selain itu, siswa juga mengamati proses pencampuran bahan untuk membuat bakpau. Bahkan, salah seorang siswa diperbolehkan untuk mencoba menuangkan bahan satu per satu ke dalam baskom adonan berukuran besar.
Para siswa diberikan adonan telo ungu dan pasta untuk praktik membuat bakpau. Mereka menekan-nekan adonan tersebut menggunakan tangan, memipihkan adonan, mengisinya dengan pasta rasa ubi ungu, lalu membulatkan adonan. Mereka tampak semangat membentuk adonan. Adonan yang sudah jadi diserahkan kepada pemandu untuk dioven. Setelah adonan jadi, para siswa dibagikan bakpau yang sudah mereka buat untuk dimakan.
Setelah kegiatan di pabrik telo selesai, para siswa berpindah ke tempat selanjutnya, yakni area sawah untuk bertani. Sepanjang perjalanan, mereka melewati beberapa kolam renang. Sesampainya di sawah, mereka melepas alas kaki dan turun secara bergantian ke sawah. Masing-masing siswa diberikan satu rumput padi. Mereka diajari cara menanam padi dengan menancapkan rumput padi ke dalam tanah berlumpur secara perlahan. Para siswa tampak menunjukkan wajah-wajah semringah. Meskipun hari menjelang siang dan mulai panas, tetapi mereka tetap semangat menancapkan rumput padi yang mereka bawa.
Setelah rangkaian kegiatan selesai, para siswa diberikan waktu bebas hingga waktu asar. Mereka langsung beranjak mencuci kaki dan bermain di area outbound dan kolam renang. Para siswa menceburkan diri ke dalam kolam di tengah hari yang terik. Suara canda tawa para siswa terdengar nyaring di area Paribendo. Setelah puas bermain di kolam, mereka berlanjut ke area food court untuk memesan kudapan. Pukul 15.30 para siswa bersiap untuk pulang. Kegiatan outing class kali ini begitu berkesan dan memberikan pengalaman baru bagi siswa kelas 7A dan 7B Matsasurba. (Fika Aghnia Rahma)