Kota Malang memiliki banyak industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang cukup terkenal, salah satunya yang banyak disukai wisatawan lokal atau asing adalah tempe. Di Kota Malang sendiri ada beberapa daerah yang terkenal memproduksi banyak tempe, yaitu Kelurahan Purwantoro, Bunulrejo, Pandanwangi, Lesanpuro, Merjosari, Tulusrejo, dan Mulyorejo. Sementara itu, terdapat juga sentra penghasil tempe yang terkenal, yakni kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing.

Pada 27 September 2023, siswa kelas 7A dan 7B MTs Surya Buana melaksanakan kegiatan outing class ke Sentra Industri Tempe Sanan. Para siswa berangkat menuju ke lokasi pukul 08.30 menggunakan kendaraan Paguyuban Orang Tua Siswa (POS). Sesampainya di lokasi, para siswa berjalan menuju salah satu pabrik pembuatan tempe, yaitu Mekar jaya.

Siswa diperlihatkan bagaimana proses pembuatan tempe dari awalnya yang masih berupa kedelai hingga menjadi tempe yang siap untuk dikonsumsi. Para siswa juga diberi tugas untuk mencatat informasi-informasi yang diperoleh pada lembar kegiatan yang telah disediakan. Siswa diperbolehkan untuk membeli oleh-oleh tempe dan keripik tempe sesuai dengan uang saku yang diberi.

Sentra Tempe Sanan telah ada secara turun temurun sejak masa sebelum kemerdekaan Indonesia. Menurut cerita penduduk setempat, keberadaan kerajinan tempe di Sanan dimulai sekitar tahun 1940-an. Dengan adanya sentra produksi tempe dan kripik tempe ini menjadi salah satu daya tarik wisata dan menjadikan daerah sanan ini sebagai kampung UMKM pembuatan tempe dan keripik tempe.

UKM kripik tempe Sanan dikerjakan secara rumahan atau home industry. Industri dari masing-masing pelaku UKM melibatkan orang-orang terdekat, keluarga, kerabat ataupun orang lain untuk ikut membantu atau dipekerjakan dalam produksi kripik tempe tersebut. Sebanyak 95% dari 2000 kepala keluarga bekerja atau berprofesi sebagai pengusaha kripik tempe.

Dengan potensi industri tempe yang semakin menjanjikan, potensi tersebut dilihat oleh Pak Mustaqim selaku pendiri salah satu industri tempe sanan. Oleh karena itu, pada tahun 1990 Pak Mustaqim mendirikan usaha industri pengolahan tempe dengan merk dagang Mekar Jaya. Lokasi tempat pembuatan tempe dan kripik tempe dengan merk dagang Mekar Jaya berada di Jalan Sanan Gang 12 No 78, Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Usaha industri ini memproduksi keripik tempe dan tempe berdasarkan pesanan yang didapatkan melalui luring maupun daring. Dengan usaha ini Pak Mustaqim menjadikan usaha tempe sebagai mata pencaharian. Industri tempe Mekar Jaya merupakan salah  satu UMKM yang produksinya masih pribadi atau rumahan.

Usaha tempe Mekar Jaya ini banyak dikunjungi konsumen lokal dan konsumen dari luar Kota Malang. Biasanya tempe dan kripik tempe diolah berdasarkan pesanan saja. Biasanya dikemas dan dikirim ke luar kota seperti Surabaya, Sidoarjo, Probolinggo dan masih banyak kota- kota lain. Harga jual dari tempe dan kripik tempe yang diproduksi masih sangat terjangkau sekitar Rp2.500 - Rp 4.000 per pak.

Bahan baku tempe yang dibutuhkan industri  tempe Mekar Jaya, 1 hari bisa menghabiskan sekitar 1 ton kedelai untuk proses pembuatan tempe. Saat proses pemisahan antara kulit dan daging kedelai, kulit yang sudah terpisah dengan daging kedelai bisa digunakan untuk pakan ternak.

Proses produksinya pun masih sangat sederhana dan rumahan. Proses pembuatan tempe memiliki tahapan-tahapan, sebagai berikut:

  1. Pilihlah kedelai yang bagus, lakukan proses perebusan kedelai yang pertama hingga lunak.
  2. Kemudian lakukan proses pengolahan kedelai pada mesin khusus untuk memisahkan antara kulit kedelai dan daging kedelai. Jika sudah dipisahkan kulit kedelai bisa digunakan untuk pakan ternak warga sekitar dan daging kedelai digunakan untuk pembuatan tempe.
  3. Lakukan proses perebusan kedelai yang kedua hingga benar-benar lunak.
  4. Dan lakukan proses penirisan dan pendinginan kedelai menggunakan kipas angin. Pada proses ini di tambahkan ragi (Rhizopus) untuk membantu proses fermentasi
  5. Jika kedelai sudah dingin, kedelai masuk pada proses pengemasan dan jika sudah dikemas kedelai difermentasikan kurang lebih 2-3 hari hingga menjadi tempe.

Selanjutnya, untuk proses pembuatan kripik tempe juga memiliki tahapan-tahapan hingga menjadi kripik tempe, yaitu:

  1. Iris-iris tempe yang padat menjadi tipis-tipis.
  2. Kemudian tempe-tempe masuk pada proses penggorengan, celupkan tempe pada adonan tepung tapioka lalu goreng.
  3. Kripik tempe yang sudah digoreng, ditiriskan hingga dingin.
  4. Lalu kripik tempe dilumuri dengan varian rasa seperti, balado ,pedas manis, lada hitam, jagung manis, ayam pedas bawang barbeque, pizza, dan lainnya.
  5. Kemudian kripik tempe yang sudah dilumuri dengan perasa, dikemas sesuai dengan varian rasanya. Kemudian kripik tempe siap dikonsumsi.

Harapannya dengan melaksanakan kegiatan outing class ke Industri Tempe Sanan ini, para siswa memiliki wawasan lebih mengenai cara berwirausaha. (Muhammad Ghezzal Prasetyo dan Fachru Hisyam Azzahir Kelas 7A)

?>